BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KESETARAAN
- Details
- Category: KABID PEMBINAAN PAUD DAN PNFI
Kepala Bidang Ketenagaan Drs, Hendro Suwondo, M.Pd, yang merangkap plt Kepala Bidang PAUD dan PNF Membuka langsung Bimbingan Teknis “Peningkatan Mutu Pendidikan kesetaraan” dihadapan 70 peserta yang terdidiri dari Tutor, Penilik dan pengawas yang dilaksanakan mulai tanggal 15 s.d 16 Juli 2019 di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun.
Sudah 6 tahun K13 telah mengalami proses kajian dan penyempurnaan yang rencananya akan disesuaikan untuk kebutuhan masyarakat, namun sampai saat ini belum begitu nampak adanya perubahan yang signifikan, karena seperti kita ketahui bahwa memmbangun Sumber Daya Manusia lebih rumit dari pada membangun benda mati, ungkap Hendro.
Penguatan pendidikan karakter yang menempatkan posisi kecerdasan otak (kognitif) yang semula menempati urutan pertama sebelum aspek afektif dan psikomotorik, namun dalam pelaksanaan K13 akan dibalik setelah aspek moral, sosial dan keahlihan, tambah Hendro.
Ketika siswa mempunyai kecerdasan dalam bidang ilmu pengetahuan yang sangat luar biasa, namun apabila tidak diimbangi dengan adanya pengetahuan moral dan spiritual yang memadai, kebanyakanan mereka ketika sudah dewasa nanti akan mengalami hambatan berkaitan dengan masalah moral dan sosial, maka K13 lebih memfokuskan cerdas secara sosial, moral, spiritual, keahlihan dan ilmu pengetahuan, tegas Hendro.
Mengingat betapa rumitnya pendidikan kesetaraan, karena tidak mudah begitu saja seperti membalikkan tangan apabila mengajak warga masyarakat yang kurang beruntung, tidak sekolah, putus sekolah, putus lanjutan, serta usia produktif yang ingin meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidup, ungkap “Dra. Anjar Kurniasri, M.Si Kasi Pendidikan Non Formal.
Semoga dengan adanya pelatihan ini, semua peserta bisa dengan mudah menyerap hasil Bimbingan Teknis sebagai bekal kemampuan mereka, sehingga akan mempunyai dampak bisa dengan mudah dalam menerapkan pendidikan yang sudah sesuai dengan kurikulum, selain itu juga tidak akan merasa kesulitan dalam melakukan pendekatan terhadap peserta didik, itulah harapan Anjar.