Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, Jalan Raya Tiron Nomor 87 Madiun, Kontak Person WA +6288805795497

Font Size

SCREEN

Profile

Layout

Menu Style

Cpanel

PEMANFAATAN SUSU SAPI SEBAGAI SUMBER BELAJAR

Pada kesempatan ini, SD Negeri Kresek 1 yang beralamatkan di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun mengunjungi industri rumahan Susu Perah “Nedyo Rahayu” Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Anak-anak akan belajar tentang manfaat susu sapi murni dan pemanfaatan kotoran hewan sebagai biogas untuk keperluan memasak. Anak-anak sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran kali ini. Selain menambah pengetahuan dan pengalaman, anak-anak juga diajarkan secara langsung pembelajaran diluar kelas. Mereka secara langsung melihat bagaimana bentuk sapi perah, proses perahan susu sapi, dan proses pembuatan biogas yang sesungguhnya dan tidak hanya melihat melalui gambar semata. 

Susu sapi di sini biasanya diperah sekitar pukul 6 pagi saat sapi masih dalam keadaan segar. “Biasanya kami memerah susu sapi pukul 6 pagi. Kami memerah susu pukul 6 pagi saat sapi masih dalam keadaan segar dan agar sapi mengeluarkan susu yang lebih banyak,” kata Yuni (pemilik Susu Sapi Perah Nedyo Rahayu). Selain diajadikan susu murni, ternyata susu sapi juga diolah dengan bermacam-macam jenis. Contohnya yaitu diolah sebagai yogurt, susu rasa, keju mozarella, sabun, tahu susu dan laian-lain. “Jika hanya dijual sebagai susu murni saja, maka susu kami tidak akan laku karena warga sudah bosan dengan rasa susu sapi murni yang begitu saja. Akhirnya kami berinovasi dengan menjadikan susu sapi tersebut dengan mengolahnya sebagai yogurt, susu rasa, keju mozarella, sabun, dan tahu susu,” tutur Yuni. Susu sapi hanya bertahan sampai 3 jam saja ketika dibiarkan di suhu ruangan. Artinya susu sapi tersebut tidak akan bertahan lama jika hanya ditaruh di ruangan. Tetapi jika susu sapi tersebut dimasukkan didalam freezer, maka bisa bertahan sampai 1 minggu lamanya.

Warga desa kebanyakan membeli susu sapi bukan untuk dikonsumsi sendiri. Melainkan diberikan kepada ternak mereka agar ternak mereka tetap sehat dan gemuk. Mereke lebih mengutamakan ternak mereka daripada kesehatan gizi mereka. Yuni berkata, “Kebanyakan warga sekitar kurang antusias kepada susu sapi murni. Mereke membeli susu bukan untuk diminum sendiri. Tetapi diberikan kepada ternak mereka agar ternaknya tetap sehat dan gemuk. Padahal susu sapi murni banyak manfaatnya untuk kesehatan kita. Kebanyakan susu disini dijual didaerah perkotaan. Orang kota lebih antusias untuk membeli susu murni karena tahu akan manfaatnya yang sangat banyak.”

Anak-anak juga belajar tentang pembuatan biogas dari kotoran ternak sapi. “Jadi terlebih dahulu kita tampung kotoran tersebut kedalam satu wadah dan kita beri pipa yang akan menghubungkan gas dari kotoran hewan tersebut kesatu wadah plastik besar. Setelah itu kita hubungkan lagi ke kompor gas.” tutur Yuni. Setelah sapi sudah tidak bisa memproduksi susu lagi, maka sapi tersebut bisa dijual ke orang lain.

Pembelajaran secara langsung seperti ini sangat bermanfaat bagi anak-anak. Jadi mereka lebih tahu dan paham akan pembelajaran karena mereka melihat secara langsung bagaimana proses pembuatan biogas dan pengolahan susu sapi di pemerahan susu sapi Nedyo Rahayu. Dan akhirnya anak-anak bisa menikmati segarnya susu sapi murni yang diolah menjadi berbagai macam jenis makanan dan minuman.