GOTONG ROYONG AKAN MENGHANCURKAN BUDAYA INDIVIDUALISME
- Details
- Created on 20 December 2018
- Hits: 1643
Nyaman sebuah kata sangat sederhana, namun merupakan salah satu indikator dari peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan, sudah dibuktikan bahwa sekolah dengan capaian tingkat kenyaman tinggi akan berpengaruh terhadap capaian rata-rata prestasi baik bidang akademik maupun non akademik, tegas Kepala SDN Purwosari 02 surini.
Menurut Beliau, sayang kegiatan ini masih seputar untuk mengisi liburan sekolah, belum dibiasakan pada setiap hari masuk, sebenarnya sekolah menyadari bahwa dampak dari nyaman adalah sangat luar biasa, baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang,
Sudah dibuktikan bahwa sekolah tingkat capaian indicator nyamannya rendah, akan berpengaruh terhadap semua proses kegiatan belajar mengajar, baik guru maupun siswa tanpa adanya dukungan dari faktor lingkungan yang nyaman maka proses perkembangan dalam mewujudkan potensi pembawaan menjadi sebuah kemampuan nyata tidak akan terjadi, salah satu contoh sederhana, apabila atap sekolah bocor tidak segera diperbaiki, bila hujan tentunya akan mempengaruhi dengan prosesnya.
Perubahan karakter siswa secara pelan namun pasti akan tampak jika sekolah memprioritaskan tingkat kenyaman sekolah, terutama lingkungan sekolah, hal ini sangat diperhatikan secara khusus, dengan diam-diam oleh Kepala Dinas Sodik Hery Purnomo S.Si ketika berkunjung ke sekolah-sekolah.
SDN Purwosari 02 Kecamatan Wonoasri tanggal 19 Desember 2018 telah melaksanakan bersih-bersih lingkungan sebagai perwujudan rasa gotong royong yang mempunyai dampak akan lebih terciptanya masrakat yang harmonis, aman dan tenteram juga bisa menumbuhkan rasa kebersamaan dan persatauan antar warga.
Surini menyadari bahwa rasa gotong royong pada zama mileniun ini semakin terkikis hampir punah, tidak adanya kepedulian antar sesama, ada kegiatan gotong royong justru dimanfaat oleh kelompok tertentu yang tidak didasari oleh rasa tulus ikhlas, justru sebailiknya, baik gotong royong saling tolong menolong maupun kerja bakti.
Selain itu masalah tentang masuknya budaya individualis yang telah mengoyak-ngoyak budaya gotong royong yang sudah terbangun lama, bahkan sejak zama penjajah sampai bisa Indonesia merdeka karena adanya tingkat gotong royong sangat tinggi sehingga hasilnya bisa dinikmati oleh generasi sekarang.
Surini bertekad bulat akan merencanakan budaya gotong royong bersih-bersih lingkungan sekolah sampai berlanjut setelah liburan selesai nanti, karena mengingat kemanfaatannya mempunyai dampak kearah positif, yang lebih penting akan menumbuhkan dan menanamkan pemahaman kembali pada siswa untuk melestarikan budaya gotong royong yang akan bisa menghancurkan adanya budaya individualis yang tidak sesuai dengan kepribadian kita.
YEL-YEL KABUPATEN MADIUN : KABUPATEN MADIUN JAYA, KABUPATEN MADIUN JAYA, KABUPATEN MADIUN MILIK KITA
VISI BUPATI MADIUN : AMAN, MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERAKHLAK
MOTO KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN : MAJU BERSAMA HEBAT SEMUA